Total Pageviews

Tuesday, 18 October 2011

Cultural Project in Indonesian


Proyek Budaya
Wayang masih penting untuk Budaya Indonesia?


Saya merasa kalau kita ingin memahami Indonesia dan pendudukan dia, kita harus belajar Wayang dulu. Wayang adalah  kompleks seperti Indonesia dan masyarakat Indonesia.
Mereka ada sejarah dari  kabut waktu dan tidak ada yang tahu benar di mana mereka datang dari.

Waktu saya berhenti dan pikir tentang Indonesia, saya sering ingat, waktu saya datang mengtahui dulu kebudayaan Indonesia, saya belajar dulu tentang gamelan dan wayang. Saya sudah tahu mereka kuno sekali. Saya belum tidak tahu, saya akan menemukan mereka menarik sekali. Waktu saya menulis tugas ini, saya menonton jam atas jam video tentang Wayang dan bunga saya tumbuh. Saya merasa wayang masih penting untuk budaya Indonesia.

Wayang kata dari Bahasa Jawa dan berarti “teater” dalam Bahasa Indonesia. Unsur wayang berasal India dan datang dengan Agama Hindu hampir dua ribu tahun lalu. Satu situs menulis Wayang ada ulan kultis leluhur. Legenda bicara kita Wayang golek tidak hanya wayang asli, tetapi  asal dari Cina dan pada abad tujuh belas guru Islam berubah Wayang golek ke Wayang kulit karena Islam tidak suka penggamabran atau badan hewan dalam seni, saya tahu ini bertentangan, tetapi legenda.

Apa tidak legenda bentuk asli di Wayang adalah Wayang golek. Karena Islam tidak suka baik pria atau dewa yang digambarkan dalam lukisan atau bentuk fisik dan Wayang sangat penting dan sangat populer dalam budaya populer, mereka ubah wayang dari wayang golek ke wayang bayangan. Walaupun Agama Islam coba untuk mengubah sifat Wayang, Wayang masih Hindu dan anisme di alam. Dan pemaham  ini paling penting ke memahami berdua Wayang dan Budaya Indonesia.

Dan unsur lain dari asli agama yang sering anisme di alam.  Wayang budaya tinggi di Jawa. Raja dan ratu sering kasih kinerja dalam istana mereka. Di perayaan sering ada kinerja di Wayang. Wayang masih paling penting ke orang  dan budaya Indonesia.

Wayang ada banyak jenis,  dan mereka Wayang kulit.

 Dalam foto di atas, kita ada karakter dari Mahabarata. Kiri ke kanan, nama mereka Bhima, Arjuna, Yudhisistra, Nakula dan Sahadeva. Dalam foto ini, kita lihat klasik ide Wayang kulit. Boneka jelas Jawa dan  hadirin dalam Yogyakarta atau Surakarta akan terkenal karakter ini. Mungkin dalan hadirin kita akan ada seorang yang bisa melafalkan cerita dari hati. 
 Wayang wong juga dikenal  topeng atau gedog atau wayang orang. Wayang ini, wayang asli.

Dalam foto atas kita bisa lihat pelaku memakai topeng. Mengenakan topeng adalah apa membuat ini Wayang topeng. Juga lihat, kita tidak ada boneka tetapi orang dalam foto ini. Cerita ini sering dari Panji siklus yang legenda tentang Pangeran dari Jawa timur dan di cari untuk Candra Kirana...istrinya.

 Jenis  yang terpopuler di Wayang kulit. Sering kinerja Wayang akan terus selama di malam dari matahari terbenam ke matahari terbit. Dan penonton mengangis atau bahagia waktu cerita sedih atau bahagia.
Foto atas kita ada Boneka Wayang Kulit. Kita bisa lihat mereka satu dimensi. Fungsi mereka untuk membuat bayangan.

Cerita yang populer dalam Wayang di epos Ramayana dan Mahabharata cerita ini sangat panjang yang ada drama dam romantis dan perang, mereka cerita yang  awet muda. Di  waktu moderen cerita bisa ada politik Tema kontemporer dan komedi. Wayang masih berubah dengan.


Foto-foto atas kita ada boneka yang kontemperor. Kita ada Presiden Sukarno dan Orang Barat sebagai Wayang boneka. Saya pikir di boneka yang Presiden Sukarno digunakan untuk mengkritik pemerintah. Boneka orang Barat untuk komik lega karena orang desa tidak bisa mengerti orang Barat dan pikir mereka lucu.


Komik atas yang adalah boneka Wayang kulit. Komik seperti ini sangat baru. Lihat di alamat web pojok kanan atas dan kartunis digunakan Bahasa Jawa dalam terakhir bingkai. Saya pikir ini signifikan karena di kartunis masih ingin komik ini terikat dengan asal-usulnya.

Cari di situs web youtube.com dan cepat sekali kita bisa lihat youtube ada banyak video tentang wayang, saya menghitung 3000 video yang ada subyek Wayang kulit. Ini menunjukkan wayang masih penting dan populer untuk rakyat Indonesia.

Pusat untuk kinerja yang narator yang juga juga dikenal sebagai “Dalang/Dhalang”. Selama  kinerja di Dalang menjadi dimiliki oleh di karakter dalam  cerita. Dhalang menggunakan suaranya untuk menciptakan suasanya.

Fotograf ini: Dalang dan boneka Wayang Kulit. Kita bisa lihat boneka dan layar. Dhalang ini digunakan lampu listrik, terakhir kali dia digunakan lampu yang ada minyak kelapa.

Wayang sering ada gamelan iringan. Saya pikir gamelan dan wayang  telah mengembangkan bersama-sama. Wayang pakai gamelan untuk dramatis atau sinyal pertubahan plot di cerita.


Foto atas instrumen Gamelan. Gamelan membuat dari kuningan. Instrumen gamelan perkusi dengan gong dan drum dan  metalofon. Dalam terakhir kali kalau kita tidak ada orkes gamelan kita tidak ada kinerja wayang, tetapi kali moderen kita ada kinerja yang gunakan DVD atau CD atau MP3.

Wayang buat dari kulit. Di kulit bisa kulit sapi atau kambing. Membuat Wayang memakan waktu lama.  Dulu di perajin menggunakan setensilan untuk membuat garis besar.

Perajin dan teman dengan boneka Wayang. Kita bisa lihat Wayang kulit buat dari potongan-potongan kulit tipis.

Dan perajin dipotong sangat hati-hati. Waktu dipotong selesai di wayang dilukis. Sering perajin kerja dalam kelompok dan membuat wayang bisa selam sepuluh hari persatu. Tidak semua perajin kerja satu wayang, mereka kerja membuat wayang untuk pertunjukan.

Setengah jalan antara Wayang wong dan Wayang kulit di Wayang karucil/klitik. Wayang ini buat dari kayu.

Fotograf ini boneka Wayang karucil. Wayang karucil buat dari kayu. Kinerja sangat kejam dan boneka sering mendapatkan rusak.

Waktu saya bertanya orang Indonesia tentang Wayang, sangat cepat saya pelajari wayang paling penting untuk identitas di Indonesia. Mungkin saya hanya wawancara hanya satu seorang Indonesia, saya mungkin salah tentang wayang dan budaya Indonesia. Saya wawancara tiga orang Indonesia yang muda dan tua, yang tinggal dalam Jakarta dan propinsi. Semua orang yang saya wawancara sudah lihat Wayang dan semua mereka pikir Wayang penting untuk budaya Indonesia. Saya pikir karena Indonesia paling besar dengan banyak bahasa yang berbeda dan budaya,  pemerintah di Indonesia mempromosikan Wayang sebagai pemersatu. Walaupun Wayang berasal di Jawa,  di cerita bersifat universal dan waktu di pemerintah ingin mendidik tentang misalnya malaria atau HIV atau propaganda  tentang mereka berurusan dengan korupsi mereka kasih pertunjukan Wayang, hampir seperti penempata produk dalam film. Karena pemerintah tahu wayang paling populer dengan rakyat, di pemerintah juga tahu seorang akan lihat dan mendengar ke pesan mereka.

Ini selesai tugas ini. Saya berharap ini menarik dan saya suka menulis tugas ini.
 

Wawancara tentang Wayang dengan orang yang tinggal di Indonesia.
Bertanya
1. Anda tinggal di mana dalam Indonesia?
2. Telah Anda melihat pagelaran Wayang?
3. Menurut Anda Wayang relevan dengan Indonesia saat-saat?
4. Jika demikian, mengapa?
5. Jika tidak, mengapa tidak?


Wawancara dengan Nuri Astuti 35 tahun, tinggal di Kota Tangerang, Jawa Barat. Wawancara  di Facebook 
Question no 1: Tangerang, Banten, no.2: yes I had seen wayang show b4,no.3: yes it's quite relevan,no.4:because, u can learn many wise advise from the wayang show, u can adept the story to the reality that happend 2 day specially here in Indonesia, ( look for Batarayuda book ) like right now we need leader like "Semar", he is one of the wise character in wayang .

Wawancara dengan Wennie Mendela 22 tahun, tinggal di Jakarta, wawancara di Facebook
Maaf saya baru ingat belum balas pesan anda
Yang saya pikir tentang wayang adalah suatu karya yang inspiratif..
Dari bahan untuk membuat setiap karakter yang berbeda juga perawakan atau tampilan yang berbeda pula..
Juga alunan jalan cerita wayang itu memiliki makna sendiri belum lagi suara-suara pe-nyinden itu ikut membuat pertunjukkan makin menghayati cerita nya..
Itu yang saya pikir tentang wayang..

Maaf sekali lagi karena saya benar-benar ingat

Wawasan dengan Pak Handaka Vijjananda, 40 tahun, tinggal di Jakarta, wawancara  via imel.
1. Anda tinggal di mana dalam Indonesia?
Di Jakarta, ibu kota Indonesia.


2. Telah Anda melihat pagelaran Wayang?
Dahulu waktu saya kecil, di kampung halaman saya di sebuah kota kecil di Provinsi Jawa Tengah. Selanjutnya saya melihat pagelaran wayang kulit.sekali-kali saja di televisi, waktu saya kecil, sekitar 30-35 tahun yang lalu.

3. Menurut Anda Wayang relevan dengan Indonesia saat-saat?
Saya rasa wayang sudah ditinggalkan oleh generasi muda masa kini.

4. Jika demikian, mengapa?
Karena selera orang muda masa kini sudah berubah terpengaruh budaya asing, terutama budaya Barat yang lebih dinamis dan modern dibanding wayang kulit yang kuno dan tampilannya membosankan.


5. Jika tidak, mengapa tidak?
Jawaban di atas saya sudah menjelaskan.


1 comment: